indikasi dan kontra indikasi kb alami

Indikasi

Metode KB alami ini cocok digunakan untuk:

  • Wanita usia reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur.
  • Wanita dengan berbagai paritas termasuk yang belum pernah melahirkan.
  • Wanita dengan berat badan kurus maupun gemuk.
  • Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain.
  • Pasangan suami istri yang tidak mau menggunakan metode kontrasepsi modern karena alasan agama atau filosofi lainnya.
  • Pasangan suami istri yang mampu mengendalikan hasrat mereka untuk tidak melakukan hubungan selama masa subur.
  • Pasangan suami istri memiliki kemauan untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda dan gejala masa subur.

Kontraindikasi

Metode KB alami ini tidak boleh digunakan untuk:

  • Wanita yang memiliki risiko tinggi apabila mengalami kehamilan.
  • Wanita yang belum mendapat haid karena menyusui atau setelah abortus.
  • Wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
  • Wanita yang tidak suka menyentuh daerah kelaminnya.
  • Pasangan suami sitri yang menolak bekerjasama selama masa waktu tertentu dalam siklus haid.

Keuntungan

Metode KB alami ini memiliki beberapa manfaat seperti:

  • Dapat mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar.
  • Dapat Membantu mencapai kehamilan, bila pasangan menginginkan kehamilan.
  • Tidak memiliki efek samping.
  • Memiliki biaya yang murah atau bahkan tanpa biaya.
  • Meningkatkan jalinan komunikasi antar pasangan
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama antar pasangan.
  • Meningkatkan pengetahuan pasanganan tentang kesehatan reproduksi.

Kekurangan

Metode KB alami mempunyai banyak keterbatasan atau kekurangan yaitu:

  • Tingkat keefektifan relatif rendah dibanding metode kontrasepsi lain sekitar 80 – 91 % dengan tingkat kehamilan 9 – 20 % kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun pertama.
  • Keefektifan tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam mengikuti instruksi.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS)
  • Memerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat melakukan dengan benar.
  • Memerlukan pemantauan rutin terhadap tanggal, suhu basal, dan lendir leher rahim.
  • Memerlukan termometer khusus untuk mengukur suhu basal tubuh.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai